Gus Dur, Islam dan Kebudayaan Jadi Tema Haul Gus Dur di Bone Bolango



Usai dibentuk pada beberapa minggu yang lalu, Komunitas Gusdurian Bone Bolango, Provinsi Gorontalo menggelar peringatan wafatnya KH. Abdurrahman Wahid atau Haul Gus Dur yang ke sepuluh, Senin malam (30/I2/20I9), bertempat di Masjid Al-Jama’ah, Desa Timbuolo Timur, Kecamatan Botupingge, Kabupaten Bone Bolango.

Hadir dalam agenda ini diantaranya, pemerintah kecamatan, Pengurus NU, Qadi dan sejumlah organisasi badan otonom NU di Kabupaten Bone Bolango. Sementara salah satu tokoh masyarkat setempat yang juga sepuh NU, yakni KH. Usman Kaharu turut hadir dan memberikan nasehat dalam perspektif Gus Dur.

Sekretaris Tanfidziah PCNU Bone Bolango, Kyai Suleman Adadau, mengawali sambutan menyampaikan terima kasih atas gelaran  kepada Komunitas Gusdurian Bone Bolango yang baru saja dibentuk minggu yang lalu telah mampu menginisiasi Haul ke sepuluh Gus Dur dan dapat mempertemukan para seluruh warga NU dan para pecinta Gus Dur di derah itu.

Sebagai komunitas pengagum pemikiran Gus Dur, Komunitas ini diharapkan dapat memberikan nuansa baru bagi keberlangsungan keagamaan di kabupaten bone bolango. Dimana menurutnya, pemikiran- pemikiran Gus Dur yang syarat nilai-nilai keagamaan dan toleransi penting diterus dikaji dan di bumikan di daerah ini.

“Gus Dur tidak hanya dikenal dengan bapak pluralisme, guru bangsa dan presiden, tapi Gus Dur dikenal dengan ketaatannya terhadap agama dan bangsanya. Maka, haul ini merupakan momentum untuk meneladani dan memperjuangkan apa yang telah diperjuangkan Gus Dur,” tutur kyai Suleman.

Sementara itu sekretaris  Camat Botupingge, Anas Dahlan menyampaikan, pihaknya merasa bersyukur bahwa pelaksanaan Haul ini dilaksankan di kecamatan Botupingge. Menurut Anas, bahwa Kecamatan Botupingge yang mayoritas warganya NU sangat familiyar dengan sosok yang sedang diperingati, yakni Gus Dur yang tak lain adalah mantan ketua PBNU dan Presiden ke 4.

“Sebagai pemerintah kecamatan merasa bersyukur bahwa peringatan Haul Gus Dur ini dilaksankan di kecamatan ini. Dan seperti diketahui, bahwa kecamatan ini dijuluki kecamatan Aswaja. Mayoritas warga di kecamatan ini beraqidah Ahlusunnah Wal Jamaah, “ ungkap Anas diakhir sambutannya.

Haul Gus Dur kali ini mengangkat tema; “Gus Dur, Islam dan Kebudayaan”  yang sengaja dikemas untuk membicangkan gagasan-gagasan Gus Dur dan relasi islam dan kebudayaan. Dimana antara Islam dan kebudayaan merupakan petunjuk dalam kehidupan. Sebagaimana yang singgung Gus Dur pada Buku berjudul ‘Pribumisasi Islam’, bahwa Agama dan Budaya tidak saling menyalahkan.

Dikesempatan yang sama, Kyai Helmi Podungge selaku Qadi Bone Bolango dalam Manaqibnya terkait tema tersebut menyampaikan, Haul ini adalah salah satu kebudayaan warga NU, penting untuk terus dirawat. Karena menurutnya, kebudayaan seperti Haul, di dalamnya ada instrumen kebudayaan, seperti ceramah, tahlil dan doa.


Dan kebudayaan seperti ini dapat mempertemukan ulama dan jamaah, pemimpinan dan yang di pimpin, atasan dan bawahan. Agenda ini adalah upaya merefleksikan apa saja, baik persoalan keagamana, sosial, ekonomi dll.

“Jika ada sekelompok organisasi keagamaan yang anti kebudayaan, maka perlu dikhawatirkan cara keberagamaannya di Gorontalo. Sebab, Gorontalo ini di juluki ‘adat bersendikan sara, sara bersendikan kitabullah, konsep ini sering disampaikan Gus Dur baik dalam ceramah dan maupun dalam tulisan-tulisan beliau,” kata Kyai Helmi

Disesi terkahir, KH Usman Kaharu dalam kesempatannya menyampaikan bahwa agama termasuk Islam itu ada dan bisa diterima melalui tradisi kebudayaan masyarkat setempat. Islam menurutnya, lahir dan diterima oleh masyarkat indonesia termasuk di Gorontalo melalui kebudayaan.

“Misalnya, islam bisa diterima syiarnya melalaui rebana, sementara di zaman nabi, alat dan tradisi ini tidak diajarkan nabi,”kata Profesor dan juga Guru Besar UNG  ini.

Ditemui kontributor gusdurian.net, Rahwandi Botutihe selaku panitia dan penggerak Gussdurian Bone Bolango mengatakan, Gelaran yang diperingati setiap tahun itu diawali dengan donor dorah pada pukul I5:30 Wita dan selesai pada pukul I9:00 Wita. Sejumlah warga sekitar dan kalangan lain pun ikut mendornorkan darah pada acara ini. (Anton Hamid)

Gus Dur, Islam dan Kebudayaan Jadi Tema Haul Gus Dur di Bone Bolango Gus Dur, Islam dan Kebudayaan Jadi Tema Haul Gus Dur di Bone Bolango Reviewed by Redaksi on January 13, 2020 Rating: 5

No comments

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.